Apa Itu Luteolin?
Luteolin adalah senyawa flavonoid yang ditemukan dalam tumbuhan obat, sayuran, rempah dan bunga.
Flavonoid merupakan bagian dari kelompok besar antioksidan yang dikenal sebagai polifenol.
Seperti apigenin, luteolin juga bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh manusia. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas untuk mencegah kerusakan sel-sel tubuh yang sehat.
Parsley adalah sumber yang baik untuk mendapatkan luteolin.
Jumlah radikal bebas yang melebihi antioksidan dapat menyebabkan kondisi yang disebut “stres oksidatif”.
Stres oksidatif memainkan peran penting dalam pembentukan penyakit kronis seperti gangguan neurodegeneratif, kanker, diabetes, penyakit kardiovaskuler, artritis rematik, penuaan dan hipertensi.
Penelitian selama beberapa dekade menemukan bahwa luteolin memiliki nilai-nilai medis yang mengagumkan seperti antioksidan, anti kanker, antiradang dan perlindungan saraf.
Tumbuhan yang kaya luteolin juga digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit radang dan kanker.
Antara sayuran, tumbuhan obat dan buah-buahan yang kaya luteolin adalah wortel merah, kubis, parsley, apel dan teh.
Manfaat dan Keunggulan Luteolin untuk Kesehatan

Manfaat dan keunggulan luteolin mendapat perhatian komunitas ilmiah untuk melihat potensi senyawa ini lebih lanjut lagi.
Manfaat luteolin yang dilaporkan dalam penelitian ilmiah antara lain:
1. Bersifat Anti radiang
Luteolin bersifat antiradang. Ini berarti senyawa flavonoid ini dapat membantu mengurangi peradangan.
Peradangan merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh. Ini adalah proses dimana sistem kekebalan tubuh mengenali dan mengeluarkan rangsangan berbahaya untuk memulai proses penyembuhan. Peradangan dapat dikategorikan menjadi akut atau kronis.
Peradangan kronis juga disebut sebagai peradangan jangka panjang yang berlangsung perlahan dan berkepanjangan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Seperti kanker, artritis rematik, diabetes dan penyakit jantung.
Efek antiradang luteolin dapat terlihat dalam studi terhadap hewan di mana luteolin dapat menghambat peradangan dan mengurangi kerusakan hati.
Nutrisi Lainnya:
2. Baik untuk Kesehatan Jantung
Penyakit kardiovaskular dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gaya hidup tidak sehat, diet tidak seimbang dan kurang aktif.
Penyakit ini dapat dicegah dengan makan makanan sehat dan gaya hidup yang aktif.
Luteolin membantu mengurangi risiko serangan jantung karena konsumsinya dalam makanan dapat membantu mengurangi penyakit kardiovaskuler.
Studi terhadap hewan menunjukkan bahwa perlakuan luteolin dapat mengurangi kerusakan katup jantung dan mengurangi peradangan.
3. Baik untuk Kesehatan Kulit
Dalam tanaman, luteolin berperan melindungi tanaman dari sinar UV dengan menyerap beberapa cahaya UVA dan UVB.
Oleh karena itu, luteolin juga dapat mengurangi efek sinar matahari merugikan pada kulit dengan bertindak sebagai garis pertahanan pertama.
Penelitian oleh peneliti dari Universitas Freiburg, Jerman menemukan luteolin dapat mengontrol proses peradangan pada kulit dan memiliki potensi untuk menghambat gejala penyakit kulit seperti psoriasis, dermatitis, kanker kulit dan penuaan dini kulit.
4. Bisa Membantu Mengobati Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah salah satu penyebab utama hilang ingatan pada penduduk dunia.
Ciri-ciri utama penyakit ini adalah terjadinya pembekuan plak amiloid dan serat yang bercabang-cabang di otak.
Luteolin ternyata dapat membantu mengobati atau mengurangi gejala penyakit Alzheimer.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa luteolin bertindak sebagai agen yang efektif dalam mengobati penurunan pembelajaran dan ingatan. [4]
5. Berpotensi Mencegah Kanker
Sifat antioksidan luteolin juga membuat senyawa ini berpotensi membantu mencegah dan mengobati kanker.
Ini dibuktikan dalam beberapa penelitian yang menunjukkan luteolin dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh sel kanker serta menghambat terbentuknya pembuluh darah baru yang menjadi makanan tumor.
Walaupun begitu, sebagian besar penelitian masih di tahap uji tube dan hewan. Jadi, penelitian lebih lanjut termasuk penelitian klinis masih diperlukan.
6. Bisa Membantu Mengendalikan Kadar Gula Darah
Diabetes atau penyakit kencing manis adalah penyakit kronis yang menimpa jutaan penduduk di seluruh dunia.
Penelitian menemukan luteolin dapat membantu mengendalikan kadar gula darah melalui penghambatan enzim alpha-glucosidase yaitu enzim yang berperan mencerna karbohidrat menjadi gula sederhana. [6]
Selain itu, ada penelitian lain yang melaporkan luteolin juga dapat menghambat enzim dan protein yang terlibat dalam terjadinya diabetes.
Sumber Makanan
Luteolin dapat ditemukan dalam banyak tumbuhan seperti sayuran, obat-obatan herbal dan bunga. Antara sumber makanan kaya antioksidan ini antara lain:
- Parsli (parsley)
- Saderi
- Pennyroyal
- Oregano
- Thyme
- Wortel merah
- Kubis
- Brokoli
- Cabai rawit
- Daun bawang
- Apel
- Teh chamomile
- Jahe manis
- Durian
- Bunga kembang sepatu
Keamanan dan Efek Samping
Makanan yang kaya luteolin seperti buah-buahan, sayuran,rempah atau obat herbal umumnya aman dikonsumsi.
Namun, dalam bentuk suplemen atau suplemen makanan, hal itu mungkin memberikan efek yang berbeda.
Beberapa penelitian toksisitas menunjukkan bahwa jika luteolin dikonsumsi dalam dosis tinggi seperti 100 μg/ml dapat menyebabkan kerusakan DNA dan toksisitas. [8,9]
Kesimpulan
Luteolin adalah senyawa flavonoid yang bekerja sebagai antioksidan dalam tubuh.
Selain memiliki sifat antioksidan, penelitian ilmiah juga menemukan luteolin memiliki manfaat lain seperti bersifat antiradang, baik untuk kesehatan jantung, baik untuk kesehatan kulit dan lain sebagainya.
Konsumsi luteolin dalam makanan sehari-hari seperti sayuran, buah-buahan dan rempah-rempah adalah cara terbaik untuk memperoleh senyawa antioksidan ini.